Lidah buaya (Aloe vera) adalah sejenis tumbuhan yang sudah lama dikenal,
biasanya lidah buaya digunakan sebagai penyubur rambut, penyembuh luka,
dan untuk perawatan kulit. Lidah buaya dapat ditemukan dengan mudah di
kawasan benua Afrika. Dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi,
ternyata pemanfaatan lidah buaya berkembang bukan hanya sebagai
penyubur rambut tetapi juga sebagai bahan baku industri farmasi dan
kosmetika, serta sebagai bahan makanan dan minuman kesehatan.
Menurut hasil penelitian bahwa tanaman lidah buaya memiliki banyak
kandungan zat-zat seperti enzim, asam amino, mineral, vitamin,
polisakarida dan komponen lain yang sangat bermanfaat bagi kesehatan
manusia. Selain itu, menurut Wahyono E dan Kusnandar (2002), lidah buaya
juga berkhasiat sebagai anti inflamasi, anti jamur, anti bakteri dan
membantu proses regenerasi sel. Di samping menurunkan kadar gula dalam
darah bagi penderita diabetes, mengontrol tekanan darah, menstimulasi
kekebalan tubuh terhadap serangan penyakit kanker, serta dapat digunakan
sebagai nutrisi pendukung penyakit kanker, penderita HIV/AIDS.
Lidah buaya mengandung semua
jenis vitamin kecuali vitamin D, mineral yang diperlukan untuk fungsi enzim,
saponin yang berfungsi sebagai anti mikroba dan 20 dari 22 jenis asam amino.
Dalam penggunaannya untuk perawatan kulit, Aloe vera dapat menghilangkan
jerawat, melembabkan kulit, detoksifikasi kulit, penghapusan bekas luka dan
tanda, mengurangi peradangan serta perbaikan dan peremajaan kulit. Aloe vera
juga mengandung asam folik yang melindungi sistem kekebalan tubuh dan kesehatan
tubuh yang seringkali terefleksi pada kulit. Dengan beragam manfaat yang
terkandung dalam lidah buaya, pemanfaatannya kurang optimal oleh masyarakat
yang hanya memanfaatkannya sebagai penyubur rambut.
Lidah buaya untuk Diabetes
Salah satu zat yang terkandung dalam lidah buaya adalah aloe emodin, sebuah senyawa organik dari golongan antrokuinon yang mengaktivasi jenjang sinyal insulin seperti pencerap insulin-beta dan -substrat1, fosfatidil inositol-3 kinase dan meningkatkan laju sintesis glikogen dengan menghambat glikogen sintase kinase 3beta, sehingga sangat berguna untuk mengurangi rasio gula darah.
Salah satu zat yang terkandung dalam lidah buaya adalah aloe emodin, sebuah senyawa organik dari golongan antrokuinon yang mengaktivasi jenjang sinyal insulin seperti pencerap insulin-beta dan -substrat1, fosfatidil inositol-3 kinase dan meningkatkan laju sintesis glikogen dengan menghambat glikogen sintase kinase 3beta, sehingga sangat berguna untuk mengurangi rasio gula darah.
Sebuah penelitian terbaru mengenai lidah buaya yang dipublikasikan pada
Jurnal Planta Medica Natural (2012) menunjukkan bahwa konsumsi ekstrak
gel lidah buaya (dalam bentuk kapsul) sebanyak 2x sehari selama 2 bulan
bagi para penderita diabetes dapat menurunkan glukosa darah puasa,
HbA1c, kolesterol total, dan level kolesterol LDL (kolesterol jahat)
secara signifikan.
Cara membuat ramuan lidah buaya untuk diabetes :
- Siapkan 2 batang daun lidah buaya,
- Dicuci bersih lidah buaya,
- Buang duri lidah buaya,
- Selanjutnya potong potong lidah buaya menjadi bagian kecil
- Rebus dengan 3 gelas air
- Setelah matang angkat dan saring untuk disajikan
- Minum 3 kali sehari sesudah makan, masing-masing setengah gelas.
Lidah buaya sebagai tanaman yang sudah sangat dikenal di Indonesia,
ternyata selain untuk menurunkan gula darah pada penderita diabetes juga
memiliki beberapa manfaat lain bagi kesehatan selain untuk menurunkan
gula darah. Berikut apa saja manfaat lain yang ditawarkan oleh lidah
buaya,
- Pelembap alami kulit.
- Lidah buaya sering dimanfaatkan oleh perusahaan kosmetik atau produk perawatan kulit sebagai bahan alami untuk menjaga kelembapan kulit yang diolah menjadi krim atau gel.
- Lidah buaya juga berguna untuk melancarkan sistem pencernaan dan mengatasi sembelit.
- Lidah Buaya juga berguna untuk meredakan rasa sakit dan peradangan yang terjadi di bagian luar kulit.