Manfaat Jahe Untuk Diabetes dan Cara Membuat Ramuan Jahe Untuk Diabetes

Jahe (Zingiber officinale), adalah tanaman rimpang yang sangat populer sebagai rempah-rempah dan bahan obat. Rimpangnya berbentuk jemari yang menggembung di ruas-ruas tengah. Jahe memiliki rasa yang dominan pedas disebabkan senyawa keton bernama zingeron. Jahe termasuk suku Zingiberaceae (temu-temuan). Nama ilmiah jahe diberikan oleh William Roxburgh dari kata Yunani zingiberi, dari Bahasa Sanskerta, singaberi.

Jahe diperkirakan berasal dari India. Namun ada pula yang mempercayai jahe berasal dari Republik Rakyat Tiongkok Selatan. Dari India, jahe dibawa sebagai rempah perdagangan hingga Asia Tenggara, Tiongkok, Jepang, hingga Timur Tengah. Kemudian pada zaman kolonialisme, jahe yang bisa memberikan rasa hangat dan pedas pada makanan segera menjadi komoditas yang populer di Eropa.

Kandungan senyawa pada Jahe
Didalam Jahe mengandung komponen minyak menguap (volatile oil), minyak tak menguap (non volatile oil) dan pati. Minyak menguap yang biasa disebut minyak atsiri merupakan komponen pemberi bau yang khas, sedangkan minyak tak menguap yang biasa disebut oleoresin merupakan komponen pemberi rasa pedas dan pahit.

Komponen utama dari jahe segar adalah senyawa homolog fenolik keton yang dikenal sebagai gingerol. Gingerol sangat tidak stabil dengan adanya panas dan pada suhu tinggi akan berubah menjadi shogaol. Shogaol lebih pedas dibandingkan gingerol, merupakan komponen utama jahe kering. Dalam jahe segar telah teridentifikasi 63 senyawa, dimana 31 senyawa pernah dilaporkan dan 20 senyawa baru. Senyawa yang teridentifikasi antara lain gingerol, shogaol, dihidroshogaol, paradol, dihidroparadol, turunan asetil gingerol, gingerdiol, mono dan turunan di-asetil gingerdiol, dehidrogingerdion, diarilheptanoid, dan turunan metil eter. Demikian juga dengan senyawa metil gingerol dan metil gingerol, metil, metil dan metil shogaol, deoksigingerols dan metil paradol. Dalam jahe kering teridentifikasi sebanyak 115 senyawa. Senyawa dan gingerdione juga teridentifikasi.

Gingerol sebagai komponen utama jahe dapat terkonversi menjadi shogaol atau zingeron. Senyawa paradol sangat serupa dengan gingerol yang merupakan hasil hidrogenasi dari shogaol. Shogaol terbentuk dari gingerol selama proses pemanasan. Kecepatan degradasi dari gingerol menjadi shogaol tergantung pada pH, stabilitas terbaik pada pH 4, sedangkan pada suhu 100°C dan pH 1, degradasi perubahan relatif cukup cepat. Konsentrasi gingerol dari jahe kering akan berkurang dibandingkan dalam jahe segar, sedangkan shogaol akan meningkat. 

Komponen utama minyak atsiri jahe adalah seskuiterpen hidrokarbon, dan paling dominan adalah zingiberen, kurkumen, farnesen, dan sejumlah kecil bisabolen dan β- seskuifellandren. Sejumlah kecil termasuk 40 hidrokarbon monoterpen seperti 1,8-cineole, linalool, borneol, neral, dan geraniol. Komposisi seskuiterpen hidrokarbon, antara lain β- seskuifellandren, cis-kariofilen, zingiberene, α-farnesen, α- dan β- bisabolene dan lainnya. Selain itu, terkandung juga sejumlah kecil limonen, dimana zingiberene dan β-seskuiterpen sebagai komponen utama. Sekitar 50 komponen telah dikarakterisasi dari jahe, antara lain monoterpenoids [β-fellandren,(+)-kamfen, sineol, geraniol, kurkumen, sitral, terpineol, borneol] dan seskuiterpenoids [α-zingiberene, β-sesquiphellandrene, β-bisabolene, (E-E)-α-farnesene, ar-kurkumen, zingiberol]. Beberapa komponen merupakan hasil konversi akibat proses pengeringan.

Manfaat Jahe Untuk Diabetes
Jahe merupakan salah satu rempah-rempah yang mempunyai senyawa aktif aktif penting seperti paradol, gingerone, shagaol dan gingerol. Pada penelitian menemukan gingerol menjadi yang paling efektif untuk membantu meningkatkan penyerapan glukosa.

Riset yang dilakukan menujukkan bahwa jahe dapat mengelola tingkat gula darah yang tinggi yang menjadi penyebab komplikasi jangka panjang para penderita diabetes dan dapat mengontrol kadar glukosa darah dalam tubuh menggunakan bantuan sel-sel otot, bukannya insulin.

Senyawa yang terkandung di dalam jahe mampu meningkatkan penyerapan glukosa. Senyawa jahe juga dapat meningkatkan distribusi protein GLUT4 yang muncul pada permukaan sel-sel otot rangka dan kemungkinan penyebaran glukosa ke dalam sel.

Cara membuat ramuan jahe untuk diabetes :
  • Siapkan 1 ruas jahe, 1/2 sdt kayu manis, madu satu sendok, teh celup satu buah dan air bersih 400 ml.
  • Memarkan jahe lalu rebus dengan air, gunakan api kecil.
  • Matikan api, lalu masukan teh celup kedalamnya.
  • Tunggu sampai teh tercampur rata dengan air jahe
  • Tambahkan kayu manis bubuk dan madu
  • Minum ramuan tersebut di pagi dari dan malam hari.

Artikel Terkait